Perubahan Keseimbangan dan Pencemaran Lingkungan
Pada
bab sebelumnya kamu sudah mengetahui bahwa mahkluk hidup dan
lingkungannya tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain,
keduanya memiliki hubungan timbal balik. Hubungan timbal balik antara
komponen biotik dengan lingkungannya dipelajari secara khusus dalam
ekologi. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernest Haeckel
(1834-1914) untuk mengkaji hubungan antara organisme dengan
lingkungannya berada.
Kehidupan
yang ada di muka bumi ini sebenarnya merupakan satu sistem ekologis.
Sebagai suatu sistem, semua komponen penyusunnya seperti manusia, hewan,
tumbuhan dan lingkungan akan saling memengaruhi komponen yang lainnya.
Yang dimaksud sistem ekologis adalah berfungsinya perpindahan energi dan
daur biogeokimia pada suatu ekosistem. Berpindahnya energi disertai
dengan perpindahan zat dari air, tanah, dan udara ke organisme, lalu
kembali ke air, tanah dan udara lagi. Lingkungan yang dapat menjamin
kelangsungan sistem ekologi tersebut dinamakan lingkungan yang seimbang.
Keseimbangan lingkungan yang dimaksud dapat terjadi jika faktor biotik
dalam rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan berada
dalam komposisi seimbang. Kondisi lingkungan semacam itu yang akan
menjamin terbentuknya ekosistem yang sehat.
Keseimbangan
ekosistem tidaklah statis, artinya komponen penyusun ekosistem dapat
mengalami kenaikan maupun penurunan jumlah populasi, namun dalam
komposisi yang proporsional. Ekosistem seimbang didukung oleh banyak
alternatif lintasan yang dapat dilalui zat untuk terjadinya daur materi
dan perpindahan energi. Semakin banyak variasi jenis tumbuhan,
herbivora, karnivora dan mikroba maka semakin banyak lintasan zat. Hal
tersebut menyebabkan ekosistem tersebut semakin mantap keseim-bangannya.
Jika satu jenis tumbuhan berkurang, masih tersedia jenis tumbuhan lain
sebagai produsen yang menjadi sumber makanan bagi herbivora. Demikian
pula, bila hewan herbivora tertentu jumlahnya berkurang masih ada jenis
herbivora lainnya yang dapat dimakan oleh hewan karnivora. Seterusnya,
bila ada jenis karnivora tertentu yang punah masih ada karnivora lain
yang meneruskan perpindahan energi dan zat dalam komunitas tersebut.
Sebaliknya, bila komunitas hanya beberapa jenis organisme yang terbatas
akan menjadi kurang stabil. Bila ada satu atau dua jenis organisme
mengalami kepunahan tidak akan ada alternatif jalur yang dapat dilalui
oleh zat dan energi, sehingga bila ada perubahan lingkungan maka akan
ada yang mengalami kepunahan atau bahkan ada pertumbuhan populasi
(booming populasi) yang tidak seimbang. Keseimbangan lingkungan akan
stabil dan akan tetap terjaga apabila jumlah individu produsen lebih
besar daripada jumlah konsumen I, demikian juga jumlah konsumen I harus
lebih besar dari jumlah konsumen II, dan seterusnya jumlah konsumen II
harus lebih besar dari jumlah konsumen III. Apabila faktor biotik dan
abiotik mangalami perubahan maka keseimbangan lingkungan menjadi
terganggu, misalnya akibat penggundulan hutan, bencana alam adan
perburuan liar.
Kemampuan
lingkungan untuk memperbaiki kembali komponen yang berkurang dikenal
dengan istilah kelentingan lingkungan. Kondisi lingkungan yang dapat
memberikan kehidupan bagi organisme yang menempatinya disebut daya
dukung lingkungan. Pada ekosistem yang seimbang semua populasi secara
alamiah dibatasi oleh populasi organisme lain, sehingga tidak ada
populasi yang tumbuh tanpa batas dan mendominasi yang lain. Setiap
populasi pada ekosistem yang seimbang memiliki kondisi maksimum dan
minimum yang selalu berkaitan dengan populasi lainnya. Pada kondisi
seimbang ekosistem kaya akan variasi komponen biotik dan abiotik yang
memungkinkan perpindahan energi dan daur zat berlangsung secara lancar.
Maka bila ada perubahan apapun, dengan sendirinya akan membentuk
keseimbangan baru secara proporsional sesuai dengan perubahan itu. Hal
itu dapat terjadi selama perubahan itu masih berada di dalam daya dukung
dan daya lentingnya. Namun, bila perubahan ekosistem menyebabkan suatu
komponen tidak berfungsi maka aliran energi dan daur materi akan
terganggu, yang pada akhirnya akan memengaruhi semua komponen ekosistem
lainnya.
Faktor-Faktor Penyebab Gangguan Keseimbangan Lingkungan
Keseimbangan
lingkungan dapat terwujud apabila adanya keselarasan antara faktor
biotik dan abiotik. Jika terjadi gangguan pada faktor biotik maupun
abiotik maka keseimbangan lingkungan dapat terganggu.
Pernahkah
kalian membaca di media massa tentang sering terjadinya banjir bandang
terutama di daerah yang digunakan sebagai kantong-kantong transmigrasi?
Mengapa hal ini terjadi?
Banjir
umumnya disebabkan manusia yang senantiasa membuka lahan baru dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya baik untuk permukiman maupun sebagai lahan
pertanian, atau lahan pabrik. Hal ini disebabkan pula oleh jumlah
penduduk yang terus bertambah, sdangkan lahan yang ada sebagai wadah
aktivitas tetap jumlahnya. Fenomena lain yang tak kalah mengherankan, di
lereng gunung banyak berdiri bungalo yang praktis menyebabkan daya
dukung lahan sebagai penahan air di lereng gunung hilang, ditambah
dengan membuka lahan baru yang menyebabkan banyak tanaman yang hilang.
Jika air hujan datang tanpa didukung oleh tanaman sebagai penyeimbang
lingkungan, Apa akibatnya? Apakah akan terulang kejadian-kejadian
longsor, banjir bandang, dan fenomena kerusakan alam lainnya? Gangguan
keseimbangan alam dapat dibedakan menjadi dua.
1. Faktor alami
Faktor
alami yang menyebabkan perubahan keseimbangan komponen biotik dan
abiotik, diantaranya letusan gunung berapi, banjir, tanah longsor,
rusaknya pantai, hilangnya terumbu karang dan tumbuhan alga, kebakaran
hutan, badai, bahkan tsunami dapat menyebabkan terputusnya rantai
makanan,
2. Faktor manusia
Dibandingkan komponen biotik lain, manusia merupakan komponen biotik yang mempunyai pengaruh ekologi terkuat di biosfer bumi ini. Dengan kemampuannya untuk mengembangkan ilmu dan teknologi, manusia mempunyai pengaruh yang sangat besar baik pengaruh yang memusnahkan ekosistem maupun yang meningkatkan ekosistem. Dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya manusia mampu mengubah lingkungan sesuai dengan yang diinginkan, misalnya dengan cara mengeksploitasi sumber daya alam (SDA) tanpa memikirkan dampaknya. Pembabatan dan pembakaran hutan menyebabkan dampak yang sangat luas yang berakibat hilangnya humus tanah, ketandusan tanah, berkurangnya sumber air, dan rusaknya tatanan ekosistem. Rusaknya tatanan ekosistem akan berakibat migrasi hewan-hewan buas dari hutan ke desa-desa untuk memangsa hewan ternak bahkan manusia. Gajah, babi hutan, dan hewan herbivora lainnya tidak akan dapat mempertahankan hidup di hutan yang rusak hewan-hewan tersebut bermigrasi ke perkampungan penduduk dengan merusak tanaman budidaya manusia. Contoh lainnya dari aktivitas manusia yang menyebabkan perubahan keseimbangan lingkungan adalah pencemaran sampah organik, penebangan hutan, penggunaan pestisida berlebihan, pembangunan permukiman, dan limbah industri. yang menunjukkan bahwa keseimbangan lingkungan sudah terganggu.
Pencemaran Lingkungan
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pencemaran adalah:
1. pertambahan penduduk yang tak terkendali (over population)
2. pesatnya perkembangan dan penyebaran teknologi;
3. adanya polutan dalam jumlah besar dan alam tidak bisa lagimenetralisir.
Kapan suatu zat dapat dikatakan sebagai polutan? Apabila:
1. kadarnya melebihi batas kadar normal atau ambang batas;
2. berada pada waktu yang tidak tepat;
3. berada pada tempat yang tidak semestinya.
Bagaimana sifat-sifat polutan?
1. Merusak untuk sementara dan setelah bereaksidengan lingkungan, zatnya tidak merusak lagi.
2. Merusak setelah jangka waktu tertentu, misalnya DDT dan Pb
Dalam
kadar yang rendah, DDT dan Pb tidak mematikan manusia. Namun, apabila
zat ini tertimbun dalam lemak dengan jumlah yang melebihi batas normal
akan menimbulkan kerusakan jaringan. Pencemaran lingkungan dapat
dibedakan menjadi beberapa jenis.
1. Pencemaran air dan tanah
Sampah Plastik yang terdapat di sungai |
a. Pencemaran biologi
Pencemar biologi dalam perairan antara lain:
1) Escherichia coli
2) Entamoeba coli
3) Salmonella typhi
4) Tumbuhan Pengganggu (Gulma)
5) Tumbuhan Eceng Gondok (Eichornia crassipes)
6) Tumbuhan Paku Sampan (Salvinia natans)
b. Pencemaran kimia
Pencemar kimia dalam perairan antara lain sebagai berikut.
1). Zat-zat kimia
Misalnya
pestisida, limbah industri, buatan, dan deterjen yang kesemuanya
dapat berakibat buruk terhadap pertumbuhan organisme di perairan.
2). Limbah industri
Yang
berupa zat-zat radioaktif dan logam-logam berat, seperti Cu, Hg (air
raksa/merkuri), Pb (timah hitam), seng (Zn), Arsen (As), Kadmium (Cd),
Kromium (Cr), dan Nikel (Ni).
Zar-zat
tersebut di atas dapat mengganggu organisme yang hidup di air melalui
rantai makanan, zat tersebut akan berpindah dari organisme satu ke
organisme lain yang pada akhirnya zat tersebut akan terakumulasi pada
konsumen yang menduduki piramida makanan paling atas. Pada dosis
tertentu akan berubah menjadi racun.
3) Penggunaan pestisida DDT
Pengendalian
hama yang menggunakan insektisida berupa DDT (Dikloro Difenil
Trichlorothan) oleh para petani secara berlebihan akan mengakibatkan
terjadinya pencemaran air dan tanah mengingat zat ini mempunyai sifat
sebagai berikut.
a) Bila masuk ke dalam tubuh organisme, tidak dapat diuraikan (nonbiodegrada) sehingga akan tertumpuk dalam air atau tanah.
b)
Larut dalam lemak dan dapat berpindah ke organisme lain melalui aliran
materi dalam rantai makanan, hal ini memungkinkan DDT dapat tertumpuk
dalam tubuh manusia sehingga berakibat rusaknya jaringan yang
menimbulkan kelelahan dan kejang-kejang otot.
c) Sampah organik
Berbagai
sampah organik yang dibuang ke sungai, kolam, atau parit akan
mengalami pembusukan oleh bakteri pembusuk yang banyak memerlukan
Oksigen (O2). Hal ini menyebabkan kadar Oksigen (O2) air berkurang,
menyebabkan plankton, hewan-hewan kecil, maupun hewan besar tidak dapat
hidup lagi.
d) Terjadinya eutrofikasi
Disebabkan
karena terjadinya pembusukan yang berlebihan di perairan karena
penimbunan senyawa nitrat (NO3). Ditambah belum lagi penimbunan
sisa-sisa pupuk yang lainnya di daerah pertanian yang akan menyebabkan
tumbuh suburnya gulma. Belum dapat menutup permukaan air sehingga
cahaya tidak bisa menembus ke pedalaman air sehingga menghambat proses
fotosintesis yang diakhiri dengan berkurangnya produksi oksigen (O2).
Berkurangnya oksigen menyebabkan ikan dan hewan lainnya yang hidup di
air menjadi berkurang atau terhambat pertumbuhannya.
2. Pencemaran udara
Pencemaran
udara disebabkan adanya pembakaran yang tidak sempurna dari minyak
bumi, batubara, asap rokok, dan gas-gas lain yang mencemari udara,
misalkan gas CO, CO2, NO, NO2, SO, SO2, CH4, CFC3. ppm (part per
million), yaitu jumlah cm3 polutan per m3 udara. Polutan yang dimaksud
disini dapat berbentuk partikel, cairan, atau gas.
a. CO (Karbon Monoksida)
Sebagai
gas pembunuh, gas ini mempunyai daya ikat terhadap haemoglobin yang
jauh lebih tinggi daripada dengan O2, sehingga mengganggu pengikatan O2
oleh darah. Bila dalam darah 70-80% Hb mengikat CO dapat mengakibatkan
kematian. Contoh-contoh terbentuknya gas CO, antara lain.
1) Menghidupkan mesin mobil di dalam garasi tertutup.
2) Menghidupkan AC ketika tidur di dalam mobil dengan keadaan kaca yang tertutup.
b. CO2 (Karbon Dioksida)
Asap Pabrik |
c. Gas NO, NO , SO, dan SO
Diagram hujan asam |
Akibat Hujan Asam |
d. CFC (Chloro fluorocarbon)
CFC
terdapat pada gas pendingin AC, kulkas, dispenser, dan kosmetik. Gas
CFC merupakan gas yang sukar terurai, dan bila masuk ke dalam atmosfer
akan mampu mengikat lapisan ozon. Hal inilah yang dikhawatirkan umat
manusia sedunia, mengapa demikian? Hal ini disebabkan lapisan ozon
merupakan selimut bumi yang berfungsi mencegah radiasi sinar ultraviolet
ke bumi. Bila kadar CFC terlalu tinggi, lapisan ozon dapat semakin
tipis bahkan berlubang, hal seperti ini yang akan membahayakan bumi.
3. Pencemaran suara
Pencemaran
suara disebabkan oleh suara bising yang berlangsung secara
terus-menerus. Satuan kekuatan suara dikenal dengan satuan desibel
(dB). Dibawah ini dijelaskan gambaran mengenai polusi udara, antara
lain.
a. Percakapan normal : 40 dB
b. Keributan : 80 dB
c. Suara kereta : 95 dB
d. Pesawat jet lepas landas : 150 dB
Suara yang timbul apabila melebihi kadar dapat mengganggu pendengaran dan mempengaruhi sistem metabolisme antara lain:
a. perubahan tekanan darah,
b. gangguan jantung,
c. perubahan denyut nadi,
d. stress, dan
e. kontraksi perut.
4. Pencemaran benda-benda radioaktif
Untuk lebih jelas tentang pencemaran di lingkungan, simak film berikut:
Latihan
1. Apa yang dimaksud dengan keseimbangan Lingkungan?
2. Apa yang di maksud "Kondisi Lingkungan tidak statis"?
3. Sebutkan contoh prilaku manusia yang dapat merusak keseimbangan ekosistem?
4. Kondisi seperti apa, suatu zat dikatakan sebagai polutan?
5. Sebutkan salah satu zat yang dapat mencemari air, bagimana zat itu dapat mencemari dan bagaimana cara menanggulanginya?
6. Sebutkan salah satu zat yang dapat mencemari udara, bagaimana zat itu dapat mencemari dan bagaimana cara menanggulanginya?
sumber : http://im-learningsekolah.blogspot.com/2011/02/perubahan-keseimbangan-lingkungan.html
sumber : http://im-learningsekolah.blogspot.com/2011/02/perubahan-keseimbangan-lingkungan.html